PENGERTIAN
SERVICE DESIGN
Service atau layanan adalah suatu cara
mengantarkan nilai (value) kepada pelanggan dengan memfasilitasi tercapainya
outcome bagi pelanggan tanpa terlibat atas kepemilikian biaya dan risiko
tertentu.
Desain adalah
suatu proses untuk membuat suatu nilai bagi manusia.
Service design adalah
suatu upaya menginovasi atau memperbaiki layanan yang sudah ada untuk membuatnya
lebih berguna, dapat digunakan, diinginkan [elanggan, efisien serta efektif
bagi organisasi.
Service design bertujuan sebagai berikut :
- Mendesain service untuk memenuhi sasaran-sasaran bisnis
- Mendesain service yang mudah untuk dibangun dengan efisien
- Mendesain proses yang efektif dan efisien
- Mengidentifikasi dan mengelola resiko
- Mendesain infrastruktur TI yang aman dan handal, lingkungan (environment), aplikasi, serta sumber daya dan kapabilitas data/informasi
- Mendesain metode pengukuran dan metrik-metrik untuk menilai (assesing) proses desain
- Memproduksi dan memelihara rencana-rencana TI, proses-proses, kebijakan (policies), arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses desain
- Membantu dalam membangun kebijakan (policies) dan standar-standar dalam desain dan perencanaan service TI
- Mengembangkan keterampilan (skills) dan kemampuan (capability) dalam TI
- Memberikan kontribusi dalam perbaikan kualitas serivce TI
Ada pun proses-proses service design
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Service Catalogue Management
Maksud – Menyediakan satu sumber informasi yang konsisten
dari service-service yang telah disetujui, dan memastikan ketersediaan bagi
siapa yang disetujui untuk mengaksesnya.
Tujuan – Memastikan Service Catalogue yang dihasilkan dan
dipelihara, mengandung informasi yang akurat mengenai semua service operasional
dan service yang sedang dipersiapkan untuk dioperasikan.
Obyektif – Mengelola informasi yang dikandung di dalam
Service Catalogue, dan memastikan bahwa informasi tersebut akurat dan
mencerminkan rincian, status, interfaces, dan ketergantungan (dependencies)
semua service yang sedang berjalan atau yang akan dijalankan.
2.
Service Level Management
Maksud – Memastikan semua service beroperasi dan performanya
diukur secara konsisten dengan cara yang profesional di dalam organisasi TI,
dan memastikan bahwa service berikut laporan yang dihasilkan dapat memenuhi
kebutuhan bisnis dan pelanggan.
Tujuan – Memastikan level service TI yang telah disetujui
telah disediakan untuk semua service TI, dan service yang diberikan (delivered)
selanjutnya dapat memenuhi target yang akan dicapai. Pengukuran dilakukan untuk
mencari dan mengimplementasi perbaikan level service yang diberikan
(delivered).
Service Level Agreement (SLA):
- SLA
(Service Level Aggrement) adalah level jaminan (assurance) efektif atau garansi
kualitas level service yang disediakan oleh penyedia service untuk setiap
service yang diberikannya (delivered) kepada bisnis.
- SLM
merencanakan, mengkoordinasi, membuat draft, menyetujui, memonitor, dan membuat
laporan mengenai SLA.
- SLA
menyediakan dasar bagi pengelolaan hubungan antara penyedia service dan
customer.
- SLA
(Service Level Aggrement) adalah level jaminan (assurance) efektif atau garansi
kualitas level service yang disediakan oleh penyedia service untuk setiap
service yang diberikannya (delivered) kepada bisnis.
- SLM
merencanakan, mengkoordinasi, membuat draft, menyetujui, memonitor, dan membuat
laporan mengenai SLA.
- SLA
menyediakan dasar bagi pengelolaan hubungan antara penyedia service dan
customer (perjanjian tertulis antara penyedia service TI dan customer IT).
- OLA
(kontrak) merupakan perjanjian antara penyedia service TI dengan bagian lain di
dalam satu organisasi TI yang membantu kelengkapan suatu service.
3. Capacity Management
Memastikan kapasitas dan performa service dan sistem TI
memenuhi kebutuhan bisnis yang berubah, dengan cara yang menghemat biaya dan
waktu.
4. Availability Management
Memastikan ketersediaan level service memenuhi atau
melampaui kebutuhan bisnis saat ini dan yang akan datang, dengan cara yang
hemat biaya.
5. IT Service Continuity Management
Mendukung keseluruhan Business Continuity Management dengan
memastikan fasilitas teknis dan service TI yang dibutuhkan, dapat diperoleh
kembali dalam keperluan jadwal bisnis yang telah disetujui.
6. Information Security Management
Menyelaraskan IT dengan keamanan bisnis dan memastikan bahwa
keamanan informasi secara efektif dikelola di dalam service dan
aktivitas-aktivitas manajemen service.
7. Supplier Management
Mengelola suppliers dan service-nya untuk menyediakan
service TI yang berkualitas dan memastikan nilai uang yang dikeluarkan.
8. Requirements Engineering (aspek
teknologi)
Memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan pengguna
dengan pendekatan yang teliti, serta memastikan perubahan yang dapat dilacak
untuk setiap kebutuhan (requirements).
9. Data and Information Management
(aspek teknologi)
Bagaimana suatu organisasi merencanakan, mengumpulkan,
membuat, mengelola, menggunakan, dan mengontrol, mendiseminasikan ,dan membuang
data/informasi yang dimilikinya (yang terstruktur maupun yang tidak
terstruktur).
10. Application Management (aspek
teknologi)
Memastikan aplikasi memenuhi kebutuhan bisnis yang telah
disetujui. Mengelola fungsionalitas, kebutuhan manajemen dan kebutuhan
operasional (non-fungsional) service.
MENGAPA LAYANAN
DESAIN?
Tanpa desain
layanan mapan, layanan akan menjadi kurang stabil dan lebih mahal untuk
mempertahankan dan menjadi semakin kurang mendukung bisnis dan kebutuhan
pelanggan. Selanjutnya, biaya mengoreksi kekurangan-kekurangan ini hampir
selalu lebih tinggi daripada biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk mencegah
mereka pada tahap desain.
Tidak setiap
perubahan akan memerlukan kegiatan desain layanan. Sebaliknya ini disediakan
untuk perubahan 'signifikan'. Setiap organisasi harus memutuskan definisi
sendiri 'Signifikan' dan menggunakan proses perubahan manajemen untuk menilai
signifikansi dari setiap perubahan dan karena itu apakah kegiatan desain
layanan harus digunakan. desain pelayanan yang baik akan memberikan berbagai
manfaat bisnis yang membantu untuk menggarisbawahi pentingnya dalam desain layanan
baru dan berubah. Ini adalah sebagai berikut:
- layanan biaya rendah karena dukungan dan peningkatan yang
lebih rendah biaya, yang mengarah untuk menurunkan total biaya kepemilikan
(TCO).
- Layanan yang secara konsisten memberikan tingkat yang
diperlukan kualitas dan keselarasan untuk bisnis dan kebutuhan pelanggan.
- Lebih cepat dan lebih mudah pengenalan layanan baru dan
perubahan.
- Tata kelola yang lebih baik untuk memastikan kepatuhan
terhadap aturan hukum dan perusahaan dan pedoman.
- Kemampuan pengukuran yang lebih baik untuk mendukung
pengambilan keputusan dan terus-menerus perbaikan.
Miskin
perencanaan, persiapan dan manajemen alasan umum untuk kegagalan rencana dan
proyek-proyek pada umumnya dan desain dan penyebaran layanan baru dan berubah
pada khususnya. ITIL membantu mencegah hal ini dengan menawarkan panduan
tentang mempersiapkan dan merencanakan penggunaan orang, proses, produk dan
mitra:
Adapun manfaat
dari ITIL dengan menyediakan pendekatan sistenatis untuk manajemen
layanan TI, ITIL dapatmembantu sebuah
perusahaan dalam cara berikut:
- Mengurangi biaya
- Peningkatan
layanan TI melalui penggunaan proses-proses praktek terbaik yangtelah terbukti
- Meningkatkan
kepuasan pelanggan melalui pendekatan yang lebih profesional untuk pelayanan
standar dan pedoman
- Meningkatkan
produktivitas
- Meningkatkan
penggunaan keterampilan dan pengalaman
LIMA ASPEK UTAMA
LAYANAN DESAIN
ITIL(Information Technology
Infrastructure Library) secara resmi mengakui lima aspek yang terpisah dari
desain layanan yang bersama-sama menggambarkan ruang lingkup ini bagian dari
siklus hidup layanan:
- Pengenalan
layanan baru atau diubah melalui identifikasi akurat kebutuhan bisnis dan
definisi yang disepakati persyaratan layanan.
- Sistem manajemen
layanan dan alat-alat seperti portofolio layanan, memastikan saling konsistensi
dengan layanan lain dan alat yang tepat dukungan.
- Kemampuan
arsitektur teknologi dan sistem manajemen untuk mengoperasikan dan memelihara
layanan baru.
- Kemampuan semua
proses, bukan hanya orang-orang dalam desain layanan, untuk mengoperasikan dan
memelihara layanan baru dan berubah.
- Merancang dalam metode pengukuran yang tepat dan metrik yang diperlukan untuk analisis kinerja pelayanan, meningkatkan pengambilan keputusan dan perbaikan terus-menerus.
TUJUAN LAYANAN
DESAIN
Dari
pertimbangan di atas, kita dapat menghargai bahwa tujuan utama dari layanan
desain adalah:
- Merancang layanan
yang tidak hanya memenuhi bisnis dan pemangku kepentingan tujuan dalam hal
kualitas, kemudahan penggunaan, kepatuhan dan keamanan, tetapi juga
meminimalkan total biaya kepemilikan.
- Untuk merancang
kebijakan yang efisien dan efektif, rencana, proses, arsitektur dan kerangka
kerja untuk mengelola layanan di seluruh siklus hidup mereka.
- Untuk mendukung
layanan transisi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait
dengan memperkenalkan layanan baru atau diubah;
- Merancang sistem
pengukuran untuk menilai efisiensi dan efektivitas desain layanan dan kiriman
nya.
- Untuk
berkontribusi peningkatan pelayanan terus-menerus (CSI), terutama dengan
merancang fitur dan manfaat dan kemudian menanggapi peluang perbaikan diidentifikasi
dari lingkungan operasional.
SASARAN UTAMA
LAYANAN DESIGN
- Untuk
mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
- Untuk menunjang
siklus layanan IT.
- Mengidentifikasi
dan mengelola resiko
- Desain keamanan
dan kerentanan infrastuktur IT, layanan lingkungan, arsitektur,kerangka kerja,
dan dokumen untuk menunjang desain dari kualitas solusi IT.
- Membangun
keahlian dan kemampuan IT.
- Berkontribusi
terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan IT.
No comments:
Post a Comment